TAMAN HUTAN RAYA "TAHURA" ABD. LATIEF

Satu lagi objek wisata yang patut dikunjungi para wisatawan bila berkunjung ke Kabupaten sinjai. Yakni objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul latif. Terletak di desa Batu Belerang, Kec. Sinjai Borong dengan ketinggian 900-1200 m dpl dan berjarak kurang lebih 60 km dari Kota Sinjai.
Hutan lindung yang statusnya berupa hutan lindung yang dikelola, diawasi, dan diatur oleh pemerintah pusat tidak menjadi intensif, namun setelah diserahkan ke pemda hutan tersebut dapat berpotensi sebagai penghasil devisa daerah sepanjang pengelolaannya tidak merusak hutan itu sendiri. Inilah yang mengilhami pemerintah daerah untuk mengolah hutan lindung menjadi kawasan yang dapat menjadi salah satu sumber pendapatan daerah terlebih di sekitar daerah tersebut terdapat beberapa objek wisata lokal yang berpotensi menjadi objek wisata nasional. Tahura digunakan sebagai areal konservasi, wisata, dan pendidikan. Hal ini juga didukung oleh semakin tingginya minat masyarakat, baik domestik maupun manca negara terhadap wisata alam atau ekowisata maka keberadaan sebuah Tahura menjadi semakin penting.
Status hutan Borong akhirnya resmi dinyatakan sebagai taman hutan raya (tahura) defenitif sekaligus kawasan konservasi melalui SK Menteri Kehutanan tentang perubahan status menjadi hutan raya No. 267/Menhut-II/2008. Dengan statusnya itu, pada tahun 2008 hutan seluas 720 hektare itu resmi menjadi pusat penelitian dan pengembangan aneka ragam hayati di Sulsel meski sejak tahun 2006 telah disungsikan sebagai pusat penelitian. Taman Hutan Raya (Tahura) adalah pengelolaan kawasan hutan yang dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Sebagai penghargaan terhadap bupati pertama Sinjai, tahura ini diberi nama sesuai dengan namanya, Abdul Latif. 
Akses yang ditempuh Bila ingin berkunjung ke tempat ini melalui jalan darat. Dalam perjalan menuju lokasi pengunjung tidak merasa bosan. Sebab mata kita dimanjakan hamparan alam na hijau di sepanjang perjalanan. Tahura ini sendiri diperuntukkan untuk berbagai objek wisata, seperti air terjun Wae LuluE + 40 meter dan air terjun bertingkat empat – Wae Buru’E + 8 meter, sumber air belerang yang muncul pada beberapa tempat di aliran Wae Buru’E dekat lokasi air terjun bertingkat empat di ketinggian 900 m dpl yang mengalir sepanjang tahun dan langsung berasal dari kawasan hutan Bulu Pattiroang, Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang, kolam pemancingan ikan, agro wisata (kebun sayur dataran tinggi dan buah-buahan), dan panorama alam hutan pegunungan yang sangat indah, berhawa dingin, serta dapat melihat pemandangan kota dan laut di sekitarnya. Selain itu, dari fenomena alam Tahura memiliki gejala alam yang khas : singkapan batuan beku pada dinding-dinding pegunungan dan sungai di atas gunung. Berbatasan dengan Tahura terdapat danau yang berada di wilayah Dusun Mattirotasi pada ketinggian + 1.200 m dpl di mana dijumpai tumbuhan talas-talasan (”keladi”) yang memiliki akar sampai dasar danau dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. 

Fisiografi Tahura merupakan kawasan berbukit hingga bergunung, topografi landai, agak curam, curam, sangat curam dengan elevasi 1.200 – 2.000 m dpl. Kebersihan alampun relatif bersih karena hanya terdapat dua sumber pencemaran udara yaitu pemukiman penduduk dan jalan motor/mobil. Selain itu di Tahura juga dikembangkan peternakan lebah madu, penangkaran kupu-kupu dan anoa.
Sekedar tambahan di tempat ini anda tidak akan mendapatkan pegadang yang menjajakan makanan. Jadi bila ingin ke tempat ini jalan lupa membawa bekal secukupnya.

Demikian sedikit pembahsan penulis mengenai salah satu objek wisata yang ada di kabupaten sinjai TAHURA ABD. ALTIEF. Semoga ini bisa menambah refensi pembaca.

-AYO KE SINJAI-
Badai Timur

Paruh Waktu Blogger Paruh Waktu Pendukung PSM Makassar | Lahir dan besar di salah satu Kabupaten yang menjadi bagian propinsi Sulawesi Selatan. Daerah memiliki julukan Kota Bersatu. Kadang juga disebut Bumi Panrita Kitta.

1 Comments

Previous Post Next Post